KOTA BERSEJARAH KAIRO, Mesir

KAIRO, Ibu kota dan permata tak terkalahkan milik bangsa Mesir merupakan kota kota terbesar di Benua Afrika. Berlokasi terutama di tepi timur sungai Nil, kota ini mendominasi kekayaan, kebudayaan dan ekonomi Mesir modern. Unsur dari arsitektur-arsitektur kuno dan bersejarah yag bergabung dengan keanggunan gedung-gedung apartemen dan hotel yang menjulang tinggi, yang memiliki kamar yang pemandangan unik yaitu ke arah kebun-kebun sayuran yang subur di kedua tepi sungai Nil. Berada di bawah bayang – bayang piramid-piramid besar Giza, satu-satunya monumen yang selamat dari tujuh keajaiban dunia pada zaman atau masa purba. Kairo berdampingan dengan Memphis, yang sejarahnya bersama-sama Giza dapat dirntut hingga 500 tahun yang lalu.

Universitas Al-Azhar di Kairo ( Mesir )

kota mesir disebut-sebut berbentuk kipas, di mana sempit di bagian selatan yang terdapat padang pasir yang luas, dan melebar pada bagian utara yang mana tanahnya lebih subur berkat delta sungai Nil. Pusat kota Kairo yang bertembok, yang menawarkan pasar atau  bazaar-bazaar) besar, seperti pasar bagi emas, tekstil, rempah-rempah, dan kulit. Amber adalah salah satu daerah dari tiga daerahnya yang paling padat dan paling tua. Bersama Bulaq di bagian barat daya dan Misral-Qadimah di bagian selatan, pusat kota merupakan batas bagi kota mode paris dan modern itu yang terletak tepat di atas tepi timur sungai Nil. Tapi sangat kontras dengan kota modern ini, di mana jalanjalan yang sempit, mesjid-mesjid berkubah, halaman isatana berair mancur diantara tempat tinggal terpisah bagi pria dan wanita, dan ornamen-ornamen kayu dekaden menjadi karakter bagian kota tua ini. Lebih jauh ke sebelah timur, kaki bukit padang pasir Arabia dan benteng Gunung Merah adalah merupakan keajaiban di kota Mesir

Di selatan Kairo saat ini terdapat “ Kota Orang Mati “, karena di kota ini berdiri atau dibangun kuil-kuil serta makam-makam yang indah untuk menghormati para pemimpin atau pemuka agama di masa lalu. Di sebelah utara Kota Orang Mati, tepatnya pada bagian selatan kota Kairo yang sekarang disebut Misr al-qadimah atau yang disebut juga dengan kota Kairo Lama, yang berada tept di lokasi kota bertmbok zaman Romawi, dimana gereja-gerjea Koptik sat itu masih berdiri

Kairo mencapai puncaknya pada pertengahan abad ke-13 saat itu dibawah kepemimpinan Mamluk. Sebagai pintu gerbang ke perdagangan rempah-rempah Barat ke Timur. Kota ini banyak menerima penghargaan, dan penduduknya bertambah pesat hingga 500 ribu jiwa pada tahun 1340 Masehi.

Adalah peristiwa kematian Hitam yang menyusutkan jumlah penduduk di kota ini. Monopoli perdagangan rempah-rmpah dipatahkan oleh pelayaran oleh Vasco da Gama dari Portugal ke India. Orang-orang Mesir berhasil merubah kota Kairo menjadi ibukota propinsi setelah kemenagan mereka di tahun 1517. Kemudian Muhammad Ali mendirikan sebuah dinasti yang memerintah Mesir dari mulai tahun 1805 hingga tahun 1952.

Pada abad ke-20, pertumbuhan penduduk yang luar biasa di kota Kairo ini, dari 375.000 jiwa pada tahun 1890 menjadi 6,5 juta jiwa pada tahun 1990 meskipun luas kotanya masih tetap 104 mil persegi ( 269 kilometer persegi ). Di kota Kairo ini berdiri universitas-universitas terbaik seperti Universitas Kairo, Universitas Ain Sham dan Universitas Al-Azhar yang menarik mahasiswa-mahasiswi dari seluruh Mesir dan dari luar negeri. Kota ini juga mempunyai sejumlah museum, seperti Museum Mesir dai lapangan Tahrir yang sangat terkenal