Aljir, yang ibukota dari negara Aljazair, merupakan pelabuhan laut utama pusat politik dan basis kebudayaan juga “rumah” atau sarang bagi para perompak Barbary yang sangat terkenal dari abad ke-16 sampai abad ke-19. Barbarossa merupakan seorang panglima Turki yang menaklukkan kota Aljir untuk Kekaisaran Ottoman pada tahun 1529, pada saat itu, ia membebaskan pula Penon dari orang Spanyol, sesuai permintaan dari Emir Aljir. Ia mengumpulkan orang-orang Moor, yang telah terusil dari negara Spanyol, yang kemudian menjadikan mereka sebuah pasukan perompak yang menguasai samudera dan menimbulkan rasa ketakutan bagi pedagang-pedagang bangsa Eropa di kawasan Mediterania. Pada tahun 1830, Negara Perancis akhirnya dapat menaklukkan Aljir dan melumpuhkan pasukan perompak, kemudian merubah kota yang ada di Turki itu ( Aljir ) menjadi sebuah pangkalan militer yang bertujuan untuk mengendalikan wilayah di Afrika Barat dan Afrika Utara. Naumn, selama 300 tahun sebelumnya, kota Aljir ini sudah berkembang di bawah kepemimpinan Barbarossa.
Gedung - gedung yang ada di kota Aljir, Aljazair |
Walaupun kekejaman dari pemerintahan Barbarossa yang sangat melegenda telah terdengar ke seluruh Eropa, namun ia juga adalah seorang pemimpin yang sangat baik. Kepada semua tawanannya ia memberikan kebebasan yang relatif cukup di dalam kota, di mana mereka para tawanan itu diperlakukan hampir sama layaknya para warga Aljazair sendiri. Semua tawanan itunadalah komoditas utama bagi para perompak Turki, karena dengan tenaga merekalah ( para tawanan ) di kota ini berhasil dibangun gedung-gedung putih yang sangat mengagumkan yang menghadap ke arah Lautan Mediterania. Aljir tumbuh dari mulanya yang tak dikenal sebagai kota koloni orang Tunisia di Benua Afrika Utara dan melebar hingga ke lereng-lereng Perbukitan Sahel serta pulau-pulau di tepi pantai. Banyak usaha yang gagal dilakukan untuk menghancurkan perompak-perompak tersebut, termasuk ekspedisi kelautan yang dilakukan oleh Kaisar Romawi Suci, Charles 5, pada tahun 1541 dan oleh Inggris, Belanda serta Amerika pada awal tahun 1800-an. Namun, Serangan-serangan ini berakibat memperlemah dominasi Aljir, namun tidak dapat menghancurkannya sampai serangan Perancis yang dilaksanakan pada tahun 1830, yang mengakhiri kekuasaan pasukan perompak di kota ini yang kuat dan hampir menjadi mitos itu.
Aljazair kemudian bangkit dan menentang kekuasaan Perancis pada tahun 1950-an dan memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1962. Banyak orang dari Eropa yang keluar dari kota ini. Selama pada dekade-dekade berikutnya, kemudian meninggalkan kota ini untuk para penghuninya yang memeluk agama Islam. Akhir-akhir ini kota Aljir masih terus tumbuh dan berkembang, sedangkan jumlah populasi mencapai 1,7 juta jiwa pada tahun 1990.
Pada bagian tua dari kota itu, bangunan yang dibangunnya pada lereng-lereng bukit bagian atas masih memperlihatkan karakter aslinya, yang dapat diketahui dari rumah-rumah yang tinggi dan berdinding putih serta hampir semua jalan di kota yang sempit dan berliku-liku. Kasbah yang terkenalpun masih mendominasi bagian dari kota dan merupakan tempat kediaman dari dua penguasa Turki yang terakhir di Negara Aljazair. Mesjid Ketchaoua, yang dulunya adalah Katedral St. Philip pada tahun 1845 hingga tahun 1962-pun masih menjadi lambang atau situs kota yang menawan, sementara Museum Seni Populer dan Tradisi berada di salah satu istana Turki merupakan arsitektur terindah yang pernah dibangun di kota ini.
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
ReplyDeleteDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny