Atlit Olahraga yang meninggal saat bertanding

Tidak ada seorang pun yang tahu kapan kematian itu akan datang, tak terkecuali para atlit yang harus meregang nyawa saat dirinya sedang bertanding. Bahkan kebanyakan dari mereka tewas dalam usia masih sangat muda. Dan berikut ini adalah rangkuman atlit yang tewas saat bertanding

1. Atlit Olahraga yang meninggal saat bertanding yang pertama adalah Soya Tomizawa ( 2010 )

Muda, berprestasi dan mempunyai pribadi yang menyenangkan, ia adalah Soya Tomizawa, pembalap muda Moto2 asal Jepang yang tewas mengenaskan saat balapan di San Mireno Italia pada tahun 2010. Kecelakaan terjadi saat pemuda berusia 19 tahun ini sedang melaju dengan kecepatan tinggi dan terjatuh di tikungan high speed yang membuat dua pembalap di belakangnya tidak sempat menghindar, sehingga secara tak sengaja melindasnya. Akibatnya Tomizawa mengalami cidera parah di bagian kepala, dada dan perut dan hanya berselang tak lebih dari 10 menit berada di rumah sakit, nyawanyapun tak tertolong. Tomizawa dinyatakan meninggal dunia oleh tim dokter rumah sakit di Riccione Italia pada pukul 14.15 waktu setempat.


2. Atlit Olahraga yang meninggal saat bertanding yang kedua adalah Fran Crippen ( 2010 )

Perenang berusia 26 tahun asal Amerika Serikat ini tewas saat mengikuti kejuaraan dunia renang maraton di Fujaira Uni Emirat Arab pada bulan Oktober tahun 2010. Menurut Federasi renang Amatir internasional FINA, Crippen meninggal saat berenang di putaran akhir pada kategori 10 kilometer dengan kondisi tidak sadarkan diri selama perlombaan berlangsung. Jasadnya sendiri baru ditemukan 2 jam kemudian oleh tim penyelam. Tragisnya, penyebab kematian Crippen masih menimbulkan tanda tanya besar. Karena hasil penyelidikan yang didapat berbeda-beda. Menurut panitia setempat, Crippen meninggal dunia karena serangan jantung, tetapi banyak juga yang mengatakan Crippen tewas akibat kelelahan. Namun yang pasti, akibat kematian dia yang terlalu cepat, Amerika Serikat telah kehilangan salah satu atlit renang terbaiknya.


3. Atlit Olahraga yang meninggal saat bertanding yang ketiga adalah Alexei Cherepanov ( 2008 )

Seorang pemuda berusia 19 tahun asal Rusia ini harus tewas di usianya yang masih sangat muda. Ketika pertandingan masih berlangsung, Cherepanov yang baru saja berlaga di arena es bersama timnya di sebuah pertandingan liga hoki es tiba-tiba saja ambruk di bangku cadangan. Dia kemudian dibawa ke Unit Perawatan Intensif ( ICU ) dan mendapat pertolongan dengan alat pacu jantung. Tapi sayangnya, pemuda ini harus menghembuskan nafas terakhirnya, saat dirinya berada di dalam ambulan. Dua bulan setelah kematiannya, tepatnya bulan Desember tahun 2008, penyidik mengungkapkan hasil penyidikannya bahwa Cherepanov meninggal karena menderita myocarditis, yaitu peradangan dalam otot jantung dan sebenarnya dengan kondisi Cherepanov seperti itu, menurut para dokter tidak dibenarkan ia menjadi atlet hoki es.

4. Atlit Olahraga yang meninggal saat bertanding yang keempat adalah Antonio Puerta ( 2007 )

Bek klub sepakbola Sevilla, Spanyol ini meninggal dunia pada bulan Agustus tahun 2007 akibat serangan jantung. Bek yang berusia 22 tahun ini terjatuh dan pingsan saat laga memasuki menit 35 saat pertandingan sepak bola La Liga Spanyol yang mempertemukan klubnya Sevilla melawan klub Getafe. Setelah pingsan, ia masih sempat berjalan dan meninggalkan lapangan pertandingan yang dipapah oleh tim medis. Tetapi sayangnya, saat berada di ruang ganti, Puerta kembali pingsan dan kemudian dilarikan ke rumah sakit. Setelah ia mengalami kondisi kritis, nyawa Puerta tidak tertolong lagi. Kematian Puerta ini bukan hanya membuat klub Sevilla berduka, tapi juga seluruh masyarakat Spanyol. Untuk menghormatinya, jasad Puerta sempat disemayamkan di stadion milik Sevilla, hal ini dilakukan agar penggemar Puerta dan Sevilla dapat melakukan penghormatan terakhir untuk dirinya.

5. Atlit Olahraga yang meninggal saat bertanding yang kelima adalah Ayrton Senna ( 1994 )

Ayrton Senna
Pada bulan Mei tahun 1994 lalu, dunia otomotif dikejutkan oleh tewasnya pembalap formula 1 Ayrton Senna di sirkuit San Marino Grand Prix Imola Italia. Senna yang saat itu berusia 34 tahun tewas saat mengalami kecelakaan hebat di tikungan taburello saat memimpin balapan di GP San Marino. Sepanjang karirnya dalam dunia balap, pembalap asal Brasil ini yang dijuluki The Rainman karena keahliannya mengendalikan mobil formula 1 di sirkuit basah ini telah memenangi 41 Grand Prix. Kepergian dia yang begitu cepat memang menyisakan duka yang dalam bagi dunia otomotif, khususnya masyarakat Brasil. Bahkan pemerintah Brasil memberlakukan hari berkabung nasional selama 3 hari dan memasang bendera setengah tiang untuk menghormati Ayrton Senna untuk yang terakhir kalinya

0 komentar

Post a Comment