Seperti yang dituis oleh Mark Greenberg dalam kata pengantar penelitiannya atas kota ini “ Seperti Venesia di abad ke-13 “, Den Haag harus bersyukur karena kekayaan laut yang dinikmatinya untuk kemakmuran ; dan seperti Florence pada abad ke-15, kota ini menggunakan kemakmurannya untuk memancing terjadinya pertemuan terbesar dari bakat-bakat artistik yang berkumpul di suatu tempat seja Rennasisans.
Taman kota di Den Haag |
Berawal dari sebuah lokasi penginapan pemburu yang digunakan oleh Pangeran Belanda, Den Haag menjadi rumah bagi pangeran William II ketika ia membangun sebuah kastil batubata yang disebut Old Hall pada tahun 1248. Kemudian, putra William; Forris V membangun Ridderzaal yang kokoh atau Hall of The Knight ( bangsal para ksatria ) yang saat ini masih berdiri bersama dengan gedung-gedung Binnenhof, istana dalam, di jantung kota. Sebuah kawasan komersial berkembang di sekitar istana ini pada abad ke 13 dan abad ke 14, dan pada tahun 1350 danau buatan Hofvijer digali di sisi utara.
Den Haag menjadi tempat kediaman resmi untuk Istana Oranye pada tahun 1585, bersama dengan States General dan pemerintah Provinsi Holland. Den Haag kemudian diperkuat oleh sebuah sistem kanal pada tahun 1616, yang terus menjadi pembatas kota ini hingga pertengahan abad ke 19
Den Haag mendapatkan kekuasaan dan kemakmuran yang luar biasa melalui perdagangan di pelabuhannya, yang membanjiri Istana Oranye dengan benda antik dan barang berharga dari seluruh dunia, dan menarik para artis yang akan membentuk gaya di atas lukisan tertentu hingga dewasa ini. Den Haag ditunjuk sebagai tempat kedudukan pemerintahan dari kerajaan Belanda setelah akhir kekuasaan Napoleon, dan Konferensi perdamaian Den Haag di tahun 1899 dan 1907 menjadikan kota itu sebuah pusat tetap di bidang hukum internasional. Istana perdamaian diselesaikan pada tahun 1913 dengan mendapat bantuan dari Andrew Carnegie.
Den Haag mungkin paling dikenal secara internasional sebagai rumah bagi Mahkamah Hukum Internasional. Awalnya didirikan oleh Liga Bangsa Bangsa setelah Perang Dunia I, mahkamah ini menjadi sebuah badan Perserikatan Bangsa Bangsa setelah Perang Dunia II.
Galeri seni kerjaan Maurithuis menyimpan karya-karya Rembrandt, Varmeer, Jan Steen dan lainnya. Serta Museum Komune Haag memiliki koleksi terbesar di dunia dari lukisan-lukisan Piet Mondrian. Selai kedua tempat di atas, terdapat pula gereja baru Protestan ( 1654 ). Pada abad ke-20 telah kita saksikan peningkatan dalam industri ringan termasuk baru terhadap perbankan, perdagangan dan asuransi di kota berpenduduk 678.000 jiwa ini.
Demikianlah artike 100 kota bersejarah di dunia kota Den Haag
0 komentar
Post a Comment